Jarang
main ke pasar, sekalinya ke pasar langsung ke pasar Karimun Jawa. Hari ketiga
adalah hari terakhir kami berada di pulau kecil ini. waktunya berburu
oleh-oleh! Sebenarnya bukan waktunya sih, tapi kami para ciwi-ciwi rela bangun
jam 6 pagi demi ke pasar buat beli ikan-ikan untuk oleh-oleh di rumah. Yups,
prinsip pariwisata kan selain something to see, something to do dan something
to learn kan masih ada yang paling wajib yaitu something to buy. Saran saja
sih, mending emang beli ikan di pasar langsung aja, gilaa harganya murah
bangettttt. Saya hanya mengeluarkan Rp 55.000,- dan sudah mendapatkan hampir 7
item ikan-ikan laut yang sudah di keringkan dan kerupuk kepiting. So cheapyy
hihi!
Selain
beli ikan-ikan kering, kami juga membeli bedak dari bubuk beras putih yang
biasa digunakan ibu-ibu karimun untuk melindungi wajahnya dari teriknya sinar
matahari. Rencananya sih mau dipakai ala-ala sunblock tradisional gitu tapi pas
diaplikasikan ke wajah, malah jadi kaya badut haha.
Lanjut
saja neeh, kami langsung cus menggunakan kapal kecil menuju pulau gosong. Yup dari
namanya aja udah ketahuan bahwa kita bakal dibikin gosong-segosong-gosongnya. Pulau
gosong dapat ditempuh sekitar 15menitan dari dermaga kapal di karimun. Pulau
Gosong hanya ada ketika laut sedang surut, pulau ini hanya terdapat gundukan
pasir putih dan karang-karang kecil. Ga lama kami di pulau Gosong, kami
langsung tancap gas menuju pulau cilik buat snorkeling manja disana. Waktu yang
di tempuh ga lama buat sampai pulau cilik, mungkin sekitar 10-15 menit saja.
Sebelum
snorkeling kita dibekali ilmu dulu. Setidaknya banyak ilmu yang benar-benar
bertambah, sebagai seorang pemula dalam hal laut kelautan hahaha. Pesan pertama
adalah Jangan injak ataupun sentuh
terumbu karang, thats why, kita snorkeling di kedalaman 3-4 meter, ngeri
pisan. Padahal kemampuan renang saya masih abal-abal gimana mau nyelam huhu. Untung
saja mas-mas guide kita rela membantu. Bayangin saja kalau terumbu karang kita
sentuh atau injak-injak, kan bisa ngerusak ekosistemnya, padahal terumbu karang
tu juga makhluk hidup, butuh satu tahun untuk tumbuh setinggi 1cm dan butuh 100
tahun untuk membentuk terumbu karang seindah 1 meter.
Puas
banget snorkeling dan bisa lihat terumbu-terumbu karang yang bagus banget. You should be there! Sehabis snorkeling,
kami menikmati makan siang dan santai ria di pulau cilik. Saya benar-benar
jatuh cinta dengan pasir pulau cilik. Halus dan lembut! Katanya dari kotoran
ikan yang mengendap. Eh benar ga sih? Yah pokoknya, really Love Pulau cilik!
Ga
selesai sampai di sana. Bang Jay dkk menawari kami untuk ikut membantu
memunguti botol-botol bekas di salah satu pantai di Karimun Jawa setelah kami selese
bersnorkeling lagi di spot plawangan, emm kalau tidak salah. Nah abis
snorkeling itu, kami langsung membantu walaupun sedikit membersihkan pantai
dari botol-botol plastik yang jumlahnya banyak banget. Yahhh, setidaknya
mengurangi sedikitlah. Tolong yuk kawan. Cintai alam kita sebagaimana alam
mencintai kita dengan memberikan panorama yang indah. Kasihan kan kalau dikasih
sampah terus. Gimana perasaanmu kalau tubuhmu dilemparin sampah? Kesel kan?
Makanya ayoo jaga lingkungan alam kita, jangan buang sampah sembarangan!
Uuuuuu
selesai sudah kami memnguti sampah yang tak seberapa yang mampu kami bawa. Hari
sudah menjelang sore, waktunya kembali ke dermaga. Eits! Belum dulu, kami masih
diajak mampir ke pulau Menjangan Besar untuk melihat penangkaran hiu-hiu kecil
dan patrick! Eh bintang laut. Binatang favoritkuuuuu! Santai saja, walaupun
namanya hiu, kita tetap aman kok walau masuk ke dalam penangkarannya. Mungkin mereka
sudah dilatih kali ya. Kamu juga bisa melihat kura-kura, ikan gembung, bintang
laut, dan anemon yang menyembunyikan little Nemo, eh ikan badut. Uh harusnya
mereka hidup bahagia di laut ya, tapi inilah yang dinamakan Pariwisata. You can do everything just to make money. Selesai
sudah perjalanan laut kami.
Nah
karena hari ini hari terakhir, malamnya kami diajak berbelanja oleh-oleh lagi
di Alun-Alun Karimun Jawa. Oleh-oleh khas karimun yaitu gelang, tasbih atau
gantungan kunci dari kayu dewandaru. Kayu dewandaru adalah kayu yang
dikeramatkan di karimun Jawa. Namun, karena Karimun belum memiliki ciri khas,
akhirnya kayu dewandaru dikembang biakkan dan dioleh menjadi cinderamata khas
Karimun Jawa. Kamu dapat menjumpai banyak pedagang cinderamata dan kaos-kaos di
alun-alun. Harga satu gelang kayu dewandaru adalah Rp 25.000,- dan tasbih Rp 50.000,- tapi kamu dapat
menawarnyaaaa!!
Wuhuuuu
hari keempat adalah hari perpisahan. Sedih rasanya meninggalkan pulau yang
indah ini. banyak kenangan yang membekas di Karimun Jawa, banyak ilmu yang saya
dapatkan dan kamin mempunyai teman baru, saudara baru. Terima kasih bang Jay,
mas Jojo dan mas Dije telah membuat kami nyaman berada di pulau orang ini.
tetap berkarya, buatlah Karimun Jawa lebih nyaman dan berhati bersih. Semangattt!
Sampai
jumpa di vakansi berikutnya! Happy Travelling guys!
Pengen sis....
ReplyDeleteBerangkat aja brooo
DeleteBerangkat aja brooo
Delete