
Selain
beli ikan-ikan kering, kami juga membeli bedak dari bubuk beras putih yang
biasa digunakan ibu-ibu karimun untuk melindungi wajahnya dari teriknya sinar
matahari. Rencananya sih mau dipakai ala-ala sunblock tradisional gitu tapi pas
diaplikasikan ke wajah, malah jadi kaya badut haha.

Sebelum
snorkeling kita dibekali ilmu dulu. Setidaknya banyak ilmu yang benar-benar
bertambah, sebagai seorang pemula dalam hal laut kelautan hahaha. Pesan pertama
adalah Jangan injak ataupun sentuh
terumbu karang, thats why, kita snorkeling di kedalaman 3-4 meter, ngeri
pisan. Padahal kemampuan renang saya masih abal-abal gimana mau nyelam huhu. Untung
saja mas-mas guide kita rela membantu. Bayangin saja kalau terumbu karang kita
sentuh atau injak-injak, kan bisa ngerusak ekosistemnya, padahal terumbu karang
tu juga makhluk hidup, butuh satu tahun untuk tumbuh setinggi 1cm dan butuh 100
tahun untuk membentuk terumbu karang seindah 1 meter.
Ga
selesai sampai di sana. Bang Jay dkk menawari kami untuk ikut membantu
memunguti botol-botol bekas di salah satu pantai di Karimun Jawa setelah kami selese
bersnorkeling lagi di spot plawangan, emm kalau tidak salah. Nah abis
snorkeling itu, kami langsung membantu walaupun sedikit membersihkan pantai
dari botol-botol plastik yang jumlahnya banyak banget. Yahhh, setidaknya
mengurangi sedikitlah. Tolong yuk kawan. Cintai alam kita sebagaimana alam
mencintai kita dengan memberikan panorama yang indah. Kasihan kan kalau dikasih
sampah terus. Gimana perasaanmu kalau tubuhmu dilemparin sampah? Kesel kan?
Makanya ayoo jaga lingkungan alam kita, jangan buang sampah sembarangan!
Uuuuuu
selesai sudah kami memnguti sampah yang tak seberapa yang mampu kami bawa. Hari
sudah menjelang sore, waktunya kembali ke dermaga. Eits! Belum dulu, kami masih
diajak mampir ke pulau Menjangan Besar untuk melihat penangkaran hiu-hiu kecil
dan patrick! Eh bintang laut. Binatang favoritkuuuuu! Santai saja, walaupun
namanya hiu, kita tetap aman kok walau masuk ke dalam penangkarannya. Mungkin mereka
sudah dilatih kali ya. Kamu juga bisa melihat kura-kura, ikan gembung, bintang
laut, dan anemon yang menyembunyikan little Nemo, eh ikan badut. Uh harusnya
mereka hidup bahagia di laut ya, tapi inilah yang dinamakan Pariwisata. You can do everything just to make money. Selesai
sudah perjalanan laut kami.
Nah
karena hari ini hari terakhir, malamnya kami diajak berbelanja oleh-oleh lagi
di Alun-Alun Karimun Jawa. Oleh-oleh khas karimun yaitu gelang, tasbih atau
gantungan kunci dari kayu dewandaru. Kayu dewandaru adalah kayu yang
dikeramatkan di karimun Jawa. Namun, karena Karimun belum memiliki ciri khas,
akhirnya kayu dewandaru dikembang biakkan dan dioleh menjadi cinderamata khas
Karimun Jawa. Kamu dapat menjumpai banyak pedagang cinderamata dan kaos-kaos di
alun-alun. Harga satu gelang kayu dewandaru adalah Rp 25.000,- dan tasbih Rp 50.000,- tapi kamu dapat
menawarnyaaaa!!
Wuhuuuu
hari keempat adalah hari perpisahan. Sedih rasanya meninggalkan pulau yang
indah ini. banyak kenangan yang membekas di Karimun Jawa, banyak ilmu yang saya
dapatkan dan kamin mempunyai teman baru, saudara baru. Terima kasih bang Jay,
mas Jojo dan mas Dije telah membuat kami nyaman berada di pulau orang ini.
tetap berkarya, buatlah Karimun Jawa lebih nyaman dan berhati bersih. Semangattt!
Sampai
jumpa di vakansi berikutnya! Happy Travelling guys!
Pengen sis....
ReplyDeleteBerangkat aja brooo
DeleteBerangkat aja brooo
Delete