Monday, September 25, 2017

Berwisata ke Jaboi, Sabang

Akhirnya, kaki ini berhasil menginjakan kaki di tanah terujung Indonesia. Dimana lagi kalau bukan Pulau Sabang. Pulau yang katanya Santai Banget, dan memang benar-benar santai banget. Enak banget buat jalan, apalagi jalan rame – rame keliling Sabang. Eh, ngomongin soal Sabang ga lengkap kalau ke Sabang ga ke Gampong Jaboi. Gampong Jaboi? Dimana tuh?

Jadi, Gampong Jaboi terletak di Kecamatan Sukajaya Kota Sabang. Dari pelabuhan Balohan hanya berjarak 7 km kearah selatan dan hanya butuh sekitar 15 menit naik kendaraan bermotor. Ada apa sih di Jaboi? Banyak banget hal yang bisa kamu lakuin di Gampong dengan manusia-manusia penghuninya yang ramah.

Ada beberapa spot wisata menarik yang bisa kamu kunjungi di Jaboi

·         Pemandian Air Panas
Badan pegal-pegal pasti enaknya berendam di air panas. Nah, di Jaboi ini terdapat sebuah kolam pemandian air panas yang asik banget. Di pemandian ini terdapat beberapa kolam, ada kolam untuk anak-anak dan ada kolam untuk orang dewasa. Di kolam ini pun tingat kepanasan air berbeda-beda. Ada yang panas banget ada yang hangat. Air panas itu berasal dari sumber mata air yang berasal dari gunung api di Jaboi.

pemandian air panas Jaboi
zhian dan lintang menikmati sore di pemandian air panas

Banyak manfaat yang dapat dirasakan ketika berendam di kolam ini. Menghilangkan pegal-pegal di badan, menyembuhkan penyakit kulit dan bahkan ada kabar bisa menyembuhkan penyakit stroke. Selain berendam, terdapat kafe yang menyediakan berbagai minuman ringan dan jajanan. Penjaga kafe disana merangkap sebagai penjaga kolam. Orangnya baik banget dan atraktif terhadap wisatawan yang datang. Kalua sempat berkunjung ke pemandian air panas, kamu akan beruntung bertemu dengan Ayah Mahdi dan Bang Yafidz. Sayangnya, pemandian air panas sedang direnovasi selama tiga bulan, dan akan kembali dioperasikan akhir tahun 2017 ini.

·         Pantai Batee Tamon
Ke Pulau gak lengkap kalau gak ke pantai. Di Jaboi, ada satu pantai menarik yang punya kekayaan bahari yang menawan. Pantai mana lagi kalau bukan Pantai Batee Tamon. Terletak di sebelah timur Gampong Jaboi, pantai ini bisa ditempuh dengan naik kendaraan bermotor, tapi hati-hati, jalan menuju pantai ini sangat curam. Setelah sampai di Batee Tamon atau pantai batu bertumpuk ini kamu bisa langsung nyemplung  dan menikmati indahnya terumbu karang dan ikan-ikan lucu. Ada ikan badut dan anemonnya juga loh. Kalau mau snorkeling bisa hubungi Bang Yusra di nomor ini atau bisa juga langsung datang ketemu pemuda local disana. Selain bisa snorkeling, biasanya ditepi pantai sering digunakan untuk bakar-bakar ikan hasil memancing bersama.
Salman bersnorkeling ceria di Batee Tamon

Ada ban dan pelampung juga


·         Gunung Api Jaboi
Wisata paling identic di Jaboi tentu saja Gunung Api Jaboi. Gunungnya ga tinggi-tinggi banget. Hanya butuh waktu 30menit untuk sampai ke kawah paling atas. Gunung Api Jaboi ini terdiri dari 4 kawah utama. Kawah pertama hanya perlu berjalan sekitar 10 menit dari pos pendakian. Kemudian kawah kedua juga hanya berjalan sekitar 10 – 15 menit. Untuk menuju kawah ketika dibutuhkan waktu yang sama pula. Untuk menuju kawah keempat membutuhkan waktu skitar 5 menit dari kawah ketika atau melalui jalur alternative dari kawah kedua sekitar 10- menit saja. Hati-hati ketika sudah berada di kawah keempat karena banyak batuan yang rapuh yang bisa mengakibatkan kamu jatuh ke lumpur panas. Dari atas ketinggian kamu bisa melihat lautan sabang dari kawah 4. Nah, untuk menuju kawah ini, kamu hanya perlu mengikuti jalan kea rah kenekeui dan berbelok kea rah kanan sesuai dengan petunjuk yang sudah disediakan. Bawa masker kalau kamu tidak kuat dengan bau belerang ya!

·         Pantai Taman Pasi
Kalau kamu mau nongkrong di tepi pantai sambal menikmati kopi khas Jaboi yang enak, kamu bisa mampir ke pantai taman pasi dan pesan kopi bikinan bang adun. Orang-orang menyebutnya kopi Pasi. Warung kopi ini buka dari pagi sampai malam sekali. Biasanya penduduk Jaboi mulai dari pemuda sampai tokoh masyaraknya ngopi disini. Selain ngopi, mereka juga berdiskusi mengenai banyak hal. Jadi, kalau kamu ingin menemui seseorang di Jaboi tapi gak tau rumahnya, datang saja ke Pasi dan ngopi disana!


·         Ujung Polair
Entah namanya ujung apa, tapi disini adalah bekas rumah polisi laut yang sudah ditinggalkan. Diujung ini terdapat mercusuar dan satu pohon besar yang aesthetic untuk spot berfoto. Waktu paling bagus ke ujung polair adalah pagi hari, karena sunrise muncul dengan indah, dan dapat dilihat dari atas mercusuar. Nongkrong sore-sore di bawah pohon juga asyik apalagi ditemani anak-anak kecil Jaboi yang lucu dan ramah sekali.

sunrise di ujung polair

·         Jaboi Point
Spot wisata baru di Jaboi tentu saja Jaboi Point. Tempat ini berada di atas bukit Jaboi. Berada di tengah hutan membuat spot ini agak sulit dijangkau. Tapi tenang saja! Para pemuda lokal Jaboi akan siap menemani kalian mendaki bukit dan melihat Jaboi dan ujung sabang dari atas ketinggian!
foto by Zhian
bersama pemuda dan pemudi Jaboi 


Jaboi adalah semangat, Jaboi punya hampir semua spot wisata yang menarik dan worth buat dikunjungi. Jadi, kalau kamu ke Sabang, jangan lupa mampir Jaboi ya !

Cheers,

Flora

Thursday, September 21, 2017

Mengabdi untuk Ujung Barat Indonesia

Aku bersyukur UGM memiliki program pengabdian masyarakat, dan “mewajibkan” semua mahasiswanya untuk terjun ke masyarakat dan mengimplementasikan ilmunya di masyarakat secara nyata. Memang awalnya mengecewakan dan bikin aku gak pengen KKN, apalagi dengan tim yang mungkin ga sesuara dengan kamu. 

                Tapi, setelah kamu terjun di masyarakat dan berbaur dengan kehidupan mereke,  kamu akan tau nikmatnya bersosialisasi dan nikmatnya mengabdi.

Apalagi ketika kamu ditempatkan di daerah yang menakjubkan, meskipun bukan daerah timur seperti mimpiku. Sabang adalah tempat yang luar biasa mematri beragam kenangan di hatiku. Aku tidak akan bisa melupakan sabang dan memori – memori dua bulan di sana. Apalagi di Gampong yang bikin hati ini merindu setiap hari, Gampong Jaboi. Berjuta bintang yang ku lihat tiap malam di Gampong ini adalah bintang – bintang yang aku rasa paling indah yang pernah ku lihat.

Pantai Pasi dari atas ketinggian
pict by Hamzah


Tidak hanya alam Jaboi yang aku rindu, masyarakat di Jaboi adalah masyarakat yang sangat ramah dan sangat membantu keberadaan kami selama di sana. Mereka mengaggap kami keluarga dan sudah seharusnya kami menganggap mereka keluarga juga. Nyatanya memang mereka adalah keluarga kedua bagiku.

                That’s the point of traveling that you can’t imagine. Travel teach you that someone in somewhere may be your family, may be your memory, even though you just temporary with them.

Ayah dan Bundaku di Jaboi sana, tidak ada kata yang indah selain, Flora rindu kalian, rindu dimasakin Bunda Hatta kerang dan udang goreng yang enak banget, miso buatan bunda juga enak dan bikin ketagihan. Rindu juga sama Ayah Hatta, tiap malam kalau aku main ke rumah pasti banyak advice  dari ayah yang benar-benar ngena di hati. Apalagi anak – anak bunda, Dessy, Askal dan Saskia, lucu dan sudah aku anggap adik-adikku sendiri.

Dessy yang setiap aku datang pasti bilang “Kak Flo, ayo mau ngemie ga,” dengan nada suaranya yang khas. Askal yang walaupun lebih suka Ndep sama Cae tapi tetap Kak Flo sayang. Saskia my chocochips girls, you always steal my heart!

Sama Dessy lon sayang

Kalau aku tuliskan di sini, rasanya tidak akan dapat mewakili apa yang aku rasakan tapi setidaknya pengingatku untuk tetap bersyukur bahwa aku memiliki mereka.

Begitu pula ayah pondokanku, Bang Yusra dan Kak Tia, maafkan Flora yang jarang dirumah dan malah sering keluyuran dan pulang malam. Tau sendiri, anakmu ini tidak bisa kalau hanya dirumah saja. Terima kasih sudah menampung kami para monster penghabis makanan di rumah kalian, makanan wakbi emang enak banget apalagi kalau Kak Tia lagi libur dan bikin kue, ah rindu!

Rindu juga godain Sulthan kecil yang pinter banget dan hobi minum obat, Salman yang always nginthilin aku kemana-mana, Salman apa kabar? Sehat – sehat ya. Belum lagi Fira yang selalu gangguin aku nelpon Nuha, yang hobinya ngajakin kak Flo jalan – jalan lihat Jaboi. Kapan kamu ke Jogja Fira? Kak Flo rindu ni.

Bang Yusra dan Keluarga

Fira lon sayang, kesayangan kak Flo

Banyak banget, bahkan mungkin hampir semua orang Jaboi itu bikin rindu. Apalagi pemuda – pemuda di Jaboi. Mereka lucu, kocak dan ga ada habisnya bikin ketawa. Hobinya nongkrong di Pasi (Warung Kopi dekat pantai Pasi), main game  ludo sama mini militia. Paling seneng kalau aku sama kabayan ajakin mereka jalan – jalan buat eksplore Sabang.

Rijal, adikku yang nyebelin dan suka ngatain pendek. Dasar anak sekolah, lulus dulu baru ngejekin aku yaa. Kamu gak ngerti betapa berjasanya dirimu telah mengantarku dan Kabayan kemana – mana, begitupula partnermu Bang Robot yang mukanya kaya Tengku Wisnu, lanjutkan bikin video – videonya ya bang. Aku tahu kamu berbakat, sukses kerjanya dan cepat nikah, yang akur sama abang-abang dan adik kau.

dari kiri : flora, lintang, cae, rijal bang bot, boma, tika

selesai acara penanaman mangrove

Aku tidak bisa menyebutkan satu-satu betapa mengenangnya kalian. Bang Pojan, abang aku yang cuek dan sok ganteng, kerja lah bang katanya mau kaya, nyusul Flora ke Jogja, sukses sama kafenya yang di Aceh ya bang. Bang Maput juga yang rajin kerjanya, yang akur sama Rijal.
Abang aku yang paling lucu ya bang dayat, tetap lucu ya bang, titip Reka ya bang, dia adikku yang paling baik juga. Bang Adun juga, mau dong dibikinin kopi lagi sama bang Adun. Rinduuuu bang Adun!

Banyaaaak banget warga Jaboi yang ga bakal aku lupa, selama dua bulan ini banyak memberiku pelajaran dan kenangan-kenangan yang ga terlupakan! Ayah Madi dan bang Yafidz, ciye kolam air panasnya lagi diperbaiki, semoga semakin ramai ya bang! Tetap belajar bahasa inggrisnya, aku senang banget bisa berbagi ilmu dengan kalian!

Bang Marwan, Bang Isa, Ayah Amin, Ayah Mahdi dan Mamak, Bang Juki, Bang Mudi dan Kak Eli, Mamak Cut Intan! How I miss you, Mak!! Kangen bakpia nya yang enak bangettt, sayang, aku gak bisa bawa ke Jogja L. Bang Mudi dan Bu Maulida, bakpia kalian juga enakkk banget, terima kasih uda ngajak Flora jalan-jalan ya. Musamir, Farid Junior, Bang ki, Bang rizal, Bang alam.

pemuda  pemudi Jaboi

keluarg Jaboi

Pak Muzakir, terbaiklah bapak, aku gabisa lagi mengatakan betapa berjasanya bapak untuk masyarakat Jaboi.  You deserve kok pak buat Jaboi lagi. Memang banyak pandangan yang berbeda, tapi bapak tetap panutan!

Jaboi tidak hanya memberi kenangan, jaboi memberiku pelajaran berharga tentang kehidupan, tentang bermasyarakat, tentang cinta, tentang kebebasan, tentang politik, tentang berbagi dan tentang manusia.

                KKN menurutku adalah waktu yang tepat buat ngajarin kita, cara memanusiakan manusia.

Dan bagiku, meskipun hanya dua bulan, aku berharap apa yang kami berikan untuk Jaboi dapat dijaga dan dilanjutkan. Aku percaya kalian bisa, kalian mampu, dan kalian berhak untuk maju.


*Tulisan ini aku dedikasikan untuk warga Jaboi, khususnya orang-orang yang pernah sangat dekat dan masih dekat denganku. Mungkin sekarang aku tidak lagi disana, tapi percayalah suatu saat aku akan pulang.

Cheers,

Flora

Gunung Batur, Tiktok Satu Hari Saat Kuningan

Perjalanan ini sungguh perjalanan tak direncanakan. Pumpung libur dari internship, aku mengajak beberapa temanku di Bali untuk mendaki gunu...