Tuesday, October 24, 2017

Pulau Sabang Surga Tersembunyi di Batas Barat Indonesia

Menjelajah Indonesia belum lengkap kalau belum menapakan kaki di pulau terbarat Indonesia. Pulau yang pernah menjadi pelabuhan transit dunia ini merupakan pulau paling barat dan cantik yang akan membuat hatimu tidak akan mampu berpaling lagi darinya. Pulau itu tidak lain adalah pulau paling santai di Provinsi Aceh, Pulau Sabang. Keindahan demi keindahan berbaur satu menjadi harmoni yang memanjakan mata dan hati. Mulai dari menawannya surga bahari sampai menantangnya mendaki gunung berapi menjadikan Sabang paket komplit destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan.

Pulau Banda dari Ketinggian (Dokumentasi Pribadi)

Pulau yang terdiri dari dua kecamatan di Kota Sabang yaitu Sukakarya dan Sukajaya memiliki keunikan tersendiri dalam memanjakan mata wisatawan yang datang ke Sabang.

Pertama kali saya menjejakan kaki di Sabang adalah di Pelabuhan Balohan yang terletak di Kecamatan Sukajaya. Nah! Petualangan saya dimulai dari pelabuhan Balohan, menuju kearah utara. Eits … Tunggu!

Apa yang ada di pikiran kalian pertama kali ketika mendengar kata Sabang? Titik Nol Kilometer Indonesia? Pulau Rubiah dengan keindahan pantainya? Atau surga bahari yang tersembunyi?

Sabang punya lebih dari itu, mari kita mulai dari sisi utara pulau Sabang.

Bukit Balohan – Pantai Anoi Itam – Benteng Bunker Jepang
Balohan tidak hanya punya pelabuhan yang ramai dan pusat belanja masyarakat lokal. Agak naik ke sisi utara, terdapat jalan berkelok-kelok menuju Pantai Anoi Hitam. Saya paling suka mampir di ujung jalan kelokan sembari melihat aktivitas pelabuhan Balohan. View laut dengan bukit menjadi harmoni panorama yang enak dilihat.

Jalan Menuju Pelabuhan Balohan (Doc by Hamzah Fatoni)
View Teluk Balohan

View Teluk Balohan dari Tikungan (Doc Pribadi)


Pantai Anoi Itam yang berarti pantai pasir hitam berada di pinggir jalan daerah Ujung Kareung. Dekat dengan Benteng peninggalan Jepang. Benteng ini agak tersembunyi jadi pelan-pelanlah mengikuti pinggir jalan berpantai, kemudian berbeloklah ke arah timur, parkir kendaraan dan ikuti anak tangga yang akan membawa ke benteng sekaligus sisi utara pantai Anoi Itam. Pantai ini cocok sekali dinikmati ketika matahari terbit.

Pantai Anoi Itam (Doc Pribadi)


Pantai Sumur Tiga – Pantai Kasih – Kota Sabang
                           Melalui jalur timur menuju ke utara, paling enak menikmati pantai sumur tiga dengan pasirnya yang halus. Keunikan lain di pantai ini adalah terdapat sebuah sumur air tawar tepat di pinggir pantainya. Itulah mengapa disebut pantai sumur tiga. Air tawar di sumur ini segar sekali, cocok untuk membilas badan setelah bermain air di pantai. Pantai sumur tiga juga bisa dijadikan spot snorkeling loh!

Pantai Sumur Tiga (Doc Pribadi)

                           Lanjut ke pantai kasih yang jaraknya hanya 10 menit dari pantai sumur tiga. Pantai kasih berada di Kecamatan Sukakarya dan hanya 5 menit menuju pusat Kota Sabang. Pantai Kasih ini masih sepi dan indah dengan pasir putihnya yang lembut.

Pantai Kasih

                           Karena hanya berjarak beberapa menit, mampirlah ke pusat Kota Sabang. Segala aktivitas pendidikan, pemerintahan dan perdagangan ada di Kota Sabang. Terdapat bekas pelabuhan besar yang dahulu (kata penduduk lokal) adalah bekas pelabuhan transit dunia. Segala barang dari luar negri dulunya bebas masuk ke Sabang. Saya percaya karena sepanjang perjalanan dari Balohan menuju Kota, di pinggir jalan kadang terdapat lahan penuh dengan mobil-mobil bekas yang mahal pada jamannya. Bukti kejayaan sabang sebagai pelabuhan transit yang berjaya pada masanya. Kejayaan pelabuhan Sabang ini pun tidak sepenuhnya mati, sampai sekarang masih ada kapal-kapal wisata (cruiseship) yang berlabuh di Sabang untuk menikmati keindahan bahari Sabang. Adanya event besar seperti sail sabang 2017 juga membuat sabang semakin dikenal oleh dunia. Acara-acara seperti sail sabang 2017 dan lainnya bisa lah dicek-cek di laman resmi Aceh Tourism untuk update info mengenai sail di seluruh Indonesia.

                           Oh iya, kalau ingin membeli oleh-oleh khas Sabang, belilah di Pasar Sabang. Harga di sini lebih murah daripada membeli di destinasi wisata! Happy shopping!

Pulau Klah
                           Menyusuri jejak bahari Sabang melalui jalur utara, harus mampir ke Pulau Klah. Pulau Klah terletak di Gampong Krueng Raya kecamatan Sukakarya. Untuk menyebrang pulau Klah harus menggunakan kapal kecil yang bisa disewa. Atau sekedar menikmati sore berlatar pemandangan matahari tenggelam di pantai Krueng Raya juga menyenangkan.
senja di sisi pantai Krueng (doc pribadi)

Senja di pantai Krueng Raya (Diseberang adalah pulau Klah)




Pantai Iboih – Pulau Rubiah – Titik 0 KM
                           Surga bahari tersembunyi yang ada di Sabang sesungguhnya berada di Pulau Rubiah. Nah! Sebelum ke pulau Rubiah, menikmati pantai Iboih adalah pilihan yang tepat. Daaaan, saya bisa memesan paket snorkeling atau diving di agen-agen sepanjang pantai Iboih. Karena saya belum memiliki diving license, jadi saya memutuskan untuk mencoba snorkeling di Pulau Rubiah. Dengan harga Rp 35.000 – Rp 50.000 saya sudah bisa menikmati indahnya ikan-ikan yang berenang disekitar pulau Rubiah. Tapi, kalau kamu belum punya lisensi menyelam dan snagat ingin menyelam, agen-agen di  Pantai Iboih juga menyediakan paket diving untuk pemula. Berkisar Rp 500.000 – Rp 700.000 (tergantung harga agen) kamu sudah bisa merasakan menggunakan alat diving dan menyelam melihat karang dan ikan-ikan lucu di Pulau Rubiah.
Pemandangan dari pantai Iboih (Doc Pribadi)

Pulau Rubiah 

                           Berdasarkan hasil obrolan dengan salah seorang agen, bang Nazar, spot diving di Sabang sebenarnya tersebar dibeberapa titik dan tidak hanya di pulau Rubiah saja. Spot itu khusus untuk diver yang sudah professional.
Bang Yusra bersnorkeling ria (Doc Pribadi) loc: batee tamon jaboi
Menjelajah Sabang tidak lengkap jika tidak mengunjungi landmark Sabang, titik 0 KM Indonesia. Setelah menikmati keindahan laut di Pulau Rubiah, menunggu sunset di Titik 0 KM adalah pilihan terbaik. Jika tidak mendung, sunset  di 0 KM indah sekali. Selain itu, foto di tugu atau sign 0 Km is mandatory!


titik 0 KM



Goa Sarang – Pantai Pasir Putih
Menantangnya menjelajah laut sabang tidak hanya bisa dinikmati di laut saja. Ada beberapa spot trekking di Sabang. Salah satunya adalah Goa Sarang. Goa ini berada di pinggir pantai, dan untuk menuju ke goa ini harus trekking di tepian pantai yang berbatu. Butuh tenaga ekstra untuk menuju goa sarang. Goanya hanya kecil tapi pemandangan pantainya menakjubkan. Deburan ombak yang menerjang tebing menajdi pemandangan yang menawan. Selain itu, terdapat satu tebing batu yang bisa didaki. Biasanya digunakan untuk menikmati sunset. Cobalah mendaki! Jangan sampai melewatkan kesempatan yang ada! Oh iya, untuk menuju pantai ini membutuhkan usaha dalam menuruni anak tangga yang lumayan melelahkan dari tempat parkir menuju pantai!

Pemandangan dari atas pantai Goa Sarang (doc Pribadi)

Spot trekking menuju goa sarang (Doc Pribadi)

Agak turun menuju ke selatan, pantai yang indah yang harus di datangi adalah pantai pasir putih di Keneukai. Eitts … jalan dari goa sarang menuju pasir putih such an amazing road! Jalannya bagus dan melewati bibir laut dan sisi-sisi tebing. Jujur saja, jalan-jalan di Sabang semuanya sudah bagus dan halus, mulai dari pelosok sampai ke jalan bypass menuju kota. Sepi dan lancar, idaman sekali. Nah! Untuk sampai pasir putih dari goa sarang sekitar 20 menitan dan begitu pula dari Balohan.
Pantai Pasir Putih

Pantai pasir putih memang sesuai namanya, sepanjang pantai, pasirnya putih dan lembut. Enak sekali untuk bersantai dan menunggu matahari tenggelam. Yaah, meskipun matahari tidak sepenuh bulat kelihatan, tapi lembayung senja di tepi pantai sangat sayang untuk dilewatkan.

Gunung Api Jaboi – Pemandian Air Panas
Spot trekking selain goa sarang adalah gunung api Jaboi. Walaupun namanya gunung, saya hanya membutuhkan waktu 30-45 menit untuk menuju puncaknya. Gunung api Jaboi terdiri dari 4 kawah yang aktif. Kawah-kawah tersebut masih mengeluarkan asap dan belerang. Jarak dari basecamp menuju kawah satu sekitar 5 10 menit trekking, jarak kawah satu ke kawah dua sekitar 10 menit begitu pula jarak kawah dua ke tiga dan jarak kawah tiga ke kawah empat. Terdapat berbagai macam jenis flora sepanjang trekking dari kawah dua ke kawah empat. Sampai di kawah empat, saya bisa melihat laut timur pulau sabang  yang indah.

gunung berapi Jaboi Kawah 4 

Sehabis mendaki gunung api, merileksasikan kaki dan badan di pemandian air panas merupakan pilihan yang tepat. Hanya berjarak 5 menit menggunakan kendaraan dari basecamp gunung api, pemandian air panas Jaboi siap memanjakan kaki-kaki lelah saya. Air panas kolam ini berasal dari gunung api itu sendiri, dialirkan oleh warga dan dimanfaatkan sebagai kolam pemandian. Bahkan, air kolam tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Setiap sore kolam ini selalu penuh dengan pemuda lokal yang berendam setelah bermain bola.
Menangkap Ikan besar di pantai taman pasi Jaboi


Nah! Itulah beberapa daya tarik wisata Sabang, selain surga bawah airnya, ada beberapa wisata darat yang cukup menarik untuk didatangi. Kunjungi website resmi Dinas Pariwisata dan Budaya Aceh  untuk melihat wisata – wisata menarik di Sabang. Anyway …
Beberapa opsi untuk menikmati Sabang


  • Penyeberangan kapal ke Sabang bisa menggunakan dua cara, yang pertama menggunakan kapal lambat dan kedua kapal cepat.
  • Bisa juga melalui jalur udara yaitu melalui bandara maimun saleh
  • Nah, setelah menyebrang dan tiba di Pelabuhan Balohan,terdapat beberapa ojek atau penyewaan motor.
  • Di Sabang ada bus sekolah gratis mulai dari beberapa gampong seperti balohan, jaboi, keneukai, iboih dll menuju ke kota, kamu bisa menumpang bus tersebut juga loh.
  • Terdapat ojek keliling kota.
  • Nongkrong di warung kopi adalah pilihan terbaik untuk menikmati malam. Beberapa warkop sabang yang recommended: De Sagoe (kota sabang), Aci Rasa (kota sabang), pantai pasi (gampong Jaboi)
  • Ada mie enak yang jadi idola masyarakat sabang, namanya mie sedap. Letaknya di jalan perdagangan no. 29B. lebih baik datang awal, agak malam sedikit mienya sudah habis. Senin tutup.
  • Teh hijau tarik di Sabang terkenal enak!
  • Cobalah martabak sabang dan sate gurita di deretan pantai paradiso.
  • Pom bensin di Sabang Cuma ada dua di jalan balohan ke kota
  • Sekali-kali ikutilah proses adat pernikahan di Sabang
  • Jajanan enak di sabang adalah timpan!! 

     Sudah tahukan apa saja yang ada di Sabang? Menarik bukan? Nah, tahun ini Sail Indonesia mengadakan event tahunannya yang ke 9 di Sabang. Yuhuu! Sail Sabang 2017 akan berlangsung di Sabang mulai tanggal 28 November 2017 - 5 Desember 2017 Info mengenai Sail Sabang dapat dilihat di Sail Sabang 2017! by the way .. adanya sail sabang ini akan membuat Pulau Sabang lebih dikenal di dunia. Ratusan Yacht dari berbagai negara akan berhenti dan menikmati keindahan – keindahan pulau Sabang. Penasaran kan apa aja sih kegiatan sail sabang 2017 di Sabang? Langsung saja lihat rundown dan kegiatanya di Sail Sabang 2017.

Cheers,
Flora





Monday, September 25, 2017

Berwisata ke Jaboi, Sabang

Akhirnya, kaki ini berhasil menginjakan kaki di tanah terujung Indonesia. Dimana lagi kalau bukan Pulau Sabang. Pulau yang katanya Santai Banget, dan memang benar-benar santai banget. Enak banget buat jalan, apalagi jalan rame – rame keliling Sabang. Eh, ngomongin soal Sabang ga lengkap kalau ke Sabang ga ke Gampong Jaboi. Gampong Jaboi? Dimana tuh?

Jadi, Gampong Jaboi terletak di Kecamatan Sukajaya Kota Sabang. Dari pelabuhan Balohan hanya berjarak 7 km kearah selatan dan hanya butuh sekitar 15 menit naik kendaraan bermotor. Ada apa sih di Jaboi? Banyak banget hal yang bisa kamu lakuin di Gampong dengan manusia-manusia penghuninya yang ramah.

Ada beberapa spot wisata menarik yang bisa kamu kunjungi di Jaboi

·         Pemandian Air Panas
Badan pegal-pegal pasti enaknya berendam di air panas. Nah, di Jaboi ini terdapat sebuah kolam pemandian air panas yang asik banget. Di pemandian ini terdapat beberapa kolam, ada kolam untuk anak-anak dan ada kolam untuk orang dewasa. Di kolam ini pun tingat kepanasan air berbeda-beda. Ada yang panas banget ada yang hangat. Air panas itu berasal dari sumber mata air yang berasal dari gunung api di Jaboi.

pemandian air panas Jaboi
zhian dan lintang menikmati sore di pemandian air panas

Banyak manfaat yang dapat dirasakan ketika berendam di kolam ini. Menghilangkan pegal-pegal di badan, menyembuhkan penyakit kulit dan bahkan ada kabar bisa menyembuhkan penyakit stroke. Selain berendam, terdapat kafe yang menyediakan berbagai minuman ringan dan jajanan. Penjaga kafe disana merangkap sebagai penjaga kolam. Orangnya baik banget dan atraktif terhadap wisatawan yang datang. Kalua sempat berkunjung ke pemandian air panas, kamu akan beruntung bertemu dengan Ayah Mahdi dan Bang Yafidz. Sayangnya, pemandian air panas sedang direnovasi selama tiga bulan, dan akan kembali dioperasikan akhir tahun 2017 ini.

·         Pantai Batee Tamon
Ke Pulau gak lengkap kalau gak ke pantai. Di Jaboi, ada satu pantai menarik yang punya kekayaan bahari yang menawan. Pantai mana lagi kalau bukan Pantai Batee Tamon. Terletak di sebelah timur Gampong Jaboi, pantai ini bisa ditempuh dengan naik kendaraan bermotor, tapi hati-hati, jalan menuju pantai ini sangat curam. Setelah sampai di Batee Tamon atau pantai batu bertumpuk ini kamu bisa langsung nyemplung  dan menikmati indahnya terumbu karang dan ikan-ikan lucu. Ada ikan badut dan anemonnya juga loh. Kalau mau snorkeling bisa hubungi Bang Yusra di nomor ini atau bisa juga langsung datang ketemu pemuda local disana. Selain bisa snorkeling, biasanya ditepi pantai sering digunakan untuk bakar-bakar ikan hasil memancing bersama.
Salman bersnorkeling ceria di Batee Tamon

Ada ban dan pelampung juga


·         Gunung Api Jaboi
Wisata paling identic di Jaboi tentu saja Gunung Api Jaboi. Gunungnya ga tinggi-tinggi banget. Hanya butuh waktu 30menit untuk sampai ke kawah paling atas. Gunung Api Jaboi ini terdiri dari 4 kawah utama. Kawah pertama hanya perlu berjalan sekitar 10 menit dari pos pendakian. Kemudian kawah kedua juga hanya berjalan sekitar 10 – 15 menit. Untuk menuju kawah ketika dibutuhkan waktu yang sama pula. Untuk menuju kawah keempat membutuhkan waktu skitar 5 menit dari kawah ketika atau melalui jalur alternative dari kawah kedua sekitar 10- menit saja. Hati-hati ketika sudah berada di kawah keempat karena banyak batuan yang rapuh yang bisa mengakibatkan kamu jatuh ke lumpur panas. Dari atas ketinggian kamu bisa melihat lautan sabang dari kawah 4. Nah, untuk menuju kawah ini, kamu hanya perlu mengikuti jalan kea rah kenekeui dan berbelok kea rah kanan sesuai dengan petunjuk yang sudah disediakan. Bawa masker kalau kamu tidak kuat dengan bau belerang ya!

·         Pantai Taman Pasi
Kalau kamu mau nongkrong di tepi pantai sambal menikmati kopi khas Jaboi yang enak, kamu bisa mampir ke pantai taman pasi dan pesan kopi bikinan bang adun. Orang-orang menyebutnya kopi Pasi. Warung kopi ini buka dari pagi sampai malam sekali. Biasanya penduduk Jaboi mulai dari pemuda sampai tokoh masyaraknya ngopi disini. Selain ngopi, mereka juga berdiskusi mengenai banyak hal. Jadi, kalau kamu ingin menemui seseorang di Jaboi tapi gak tau rumahnya, datang saja ke Pasi dan ngopi disana!


·         Ujung Polair
Entah namanya ujung apa, tapi disini adalah bekas rumah polisi laut yang sudah ditinggalkan. Diujung ini terdapat mercusuar dan satu pohon besar yang aesthetic untuk spot berfoto. Waktu paling bagus ke ujung polair adalah pagi hari, karena sunrise muncul dengan indah, dan dapat dilihat dari atas mercusuar. Nongkrong sore-sore di bawah pohon juga asyik apalagi ditemani anak-anak kecil Jaboi yang lucu dan ramah sekali.

sunrise di ujung polair

·         Jaboi Point
Spot wisata baru di Jaboi tentu saja Jaboi Point. Tempat ini berada di atas bukit Jaboi. Berada di tengah hutan membuat spot ini agak sulit dijangkau. Tapi tenang saja! Para pemuda lokal Jaboi akan siap menemani kalian mendaki bukit dan melihat Jaboi dan ujung sabang dari atas ketinggian!
foto by Zhian
bersama pemuda dan pemudi Jaboi 


Jaboi adalah semangat, Jaboi punya hampir semua spot wisata yang menarik dan worth buat dikunjungi. Jadi, kalau kamu ke Sabang, jangan lupa mampir Jaboi ya !

Cheers,

Flora

Thursday, September 21, 2017

Mengabdi untuk Ujung Barat Indonesia

Aku bersyukur UGM memiliki program pengabdian masyarakat, dan “mewajibkan” semua mahasiswanya untuk terjun ke masyarakat dan mengimplementasikan ilmunya di masyarakat secara nyata. Memang awalnya mengecewakan dan bikin aku gak pengen KKN, apalagi dengan tim yang mungkin ga sesuara dengan kamu. 

                Tapi, setelah kamu terjun di masyarakat dan berbaur dengan kehidupan mereke,  kamu akan tau nikmatnya bersosialisasi dan nikmatnya mengabdi.

Apalagi ketika kamu ditempatkan di daerah yang menakjubkan, meskipun bukan daerah timur seperti mimpiku. Sabang adalah tempat yang luar biasa mematri beragam kenangan di hatiku. Aku tidak akan bisa melupakan sabang dan memori – memori dua bulan di sana. Apalagi di Gampong yang bikin hati ini merindu setiap hari, Gampong Jaboi. Berjuta bintang yang ku lihat tiap malam di Gampong ini adalah bintang – bintang yang aku rasa paling indah yang pernah ku lihat.

Pantai Pasi dari atas ketinggian
pict by Hamzah


Tidak hanya alam Jaboi yang aku rindu, masyarakat di Jaboi adalah masyarakat yang sangat ramah dan sangat membantu keberadaan kami selama di sana. Mereka mengaggap kami keluarga dan sudah seharusnya kami menganggap mereka keluarga juga. Nyatanya memang mereka adalah keluarga kedua bagiku.

                That’s the point of traveling that you can’t imagine. Travel teach you that someone in somewhere may be your family, may be your memory, even though you just temporary with them.

Ayah dan Bundaku di Jaboi sana, tidak ada kata yang indah selain, Flora rindu kalian, rindu dimasakin Bunda Hatta kerang dan udang goreng yang enak banget, miso buatan bunda juga enak dan bikin ketagihan. Rindu juga sama Ayah Hatta, tiap malam kalau aku main ke rumah pasti banyak advice  dari ayah yang benar-benar ngena di hati. Apalagi anak – anak bunda, Dessy, Askal dan Saskia, lucu dan sudah aku anggap adik-adikku sendiri.

Dessy yang setiap aku datang pasti bilang “Kak Flo, ayo mau ngemie ga,” dengan nada suaranya yang khas. Askal yang walaupun lebih suka Ndep sama Cae tapi tetap Kak Flo sayang. Saskia my chocochips girls, you always steal my heart!

Sama Dessy lon sayang

Kalau aku tuliskan di sini, rasanya tidak akan dapat mewakili apa yang aku rasakan tapi setidaknya pengingatku untuk tetap bersyukur bahwa aku memiliki mereka.

Begitu pula ayah pondokanku, Bang Yusra dan Kak Tia, maafkan Flora yang jarang dirumah dan malah sering keluyuran dan pulang malam. Tau sendiri, anakmu ini tidak bisa kalau hanya dirumah saja. Terima kasih sudah menampung kami para monster penghabis makanan di rumah kalian, makanan wakbi emang enak banget apalagi kalau Kak Tia lagi libur dan bikin kue, ah rindu!

Rindu juga godain Sulthan kecil yang pinter banget dan hobi minum obat, Salman yang always nginthilin aku kemana-mana, Salman apa kabar? Sehat – sehat ya. Belum lagi Fira yang selalu gangguin aku nelpon Nuha, yang hobinya ngajakin kak Flo jalan – jalan lihat Jaboi. Kapan kamu ke Jogja Fira? Kak Flo rindu ni.

Bang Yusra dan Keluarga

Fira lon sayang, kesayangan kak Flo

Banyak banget, bahkan mungkin hampir semua orang Jaboi itu bikin rindu. Apalagi pemuda – pemuda di Jaboi. Mereka lucu, kocak dan ga ada habisnya bikin ketawa. Hobinya nongkrong di Pasi (Warung Kopi dekat pantai Pasi), main game  ludo sama mini militia. Paling seneng kalau aku sama kabayan ajakin mereka jalan – jalan buat eksplore Sabang.

Rijal, adikku yang nyebelin dan suka ngatain pendek. Dasar anak sekolah, lulus dulu baru ngejekin aku yaa. Kamu gak ngerti betapa berjasanya dirimu telah mengantarku dan Kabayan kemana – mana, begitupula partnermu Bang Robot yang mukanya kaya Tengku Wisnu, lanjutkan bikin video – videonya ya bang. Aku tahu kamu berbakat, sukses kerjanya dan cepat nikah, yang akur sama abang-abang dan adik kau.

dari kiri : flora, lintang, cae, rijal bang bot, boma, tika

selesai acara penanaman mangrove

Aku tidak bisa menyebutkan satu-satu betapa mengenangnya kalian. Bang Pojan, abang aku yang cuek dan sok ganteng, kerja lah bang katanya mau kaya, nyusul Flora ke Jogja, sukses sama kafenya yang di Aceh ya bang. Bang Maput juga yang rajin kerjanya, yang akur sama Rijal.
Abang aku yang paling lucu ya bang dayat, tetap lucu ya bang, titip Reka ya bang, dia adikku yang paling baik juga. Bang Adun juga, mau dong dibikinin kopi lagi sama bang Adun. Rinduuuu bang Adun!

Banyaaaak banget warga Jaboi yang ga bakal aku lupa, selama dua bulan ini banyak memberiku pelajaran dan kenangan-kenangan yang ga terlupakan! Ayah Madi dan bang Yafidz, ciye kolam air panasnya lagi diperbaiki, semoga semakin ramai ya bang! Tetap belajar bahasa inggrisnya, aku senang banget bisa berbagi ilmu dengan kalian!

Bang Marwan, Bang Isa, Ayah Amin, Ayah Mahdi dan Mamak, Bang Juki, Bang Mudi dan Kak Eli, Mamak Cut Intan! How I miss you, Mak!! Kangen bakpia nya yang enak bangettt, sayang, aku gak bisa bawa ke Jogja L. Bang Mudi dan Bu Maulida, bakpia kalian juga enakkk banget, terima kasih uda ngajak Flora jalan-jalan ya. Musamir, Farid Junior, Bang ki, Bang rizal, Bang alam.

pemuda  pemudi Jaboi

keluarg Jaboi

Pak Muzakir, terbaiklah bapak, aku gabisa lagi mengatakan betapa berjasanya bapak untuk masyarakat Jaboi.  You deserve kok pak buat Jaboi lagi. Memang banyak pandangan yang berbeda, tapi bapak tetap panutan!

Jaboi tidak hanya memberi kenangan, jaboi memberiku pelajaran berharga tentang kehidupan, tentang bermasyarakat, tentang cinta, tentang kebebasan, tentang politik, tentang berbagi dan tentang manusia.

                KKN menurutku adalah waktu yang tepat buat ngajarin kita, cara memanusiakan manusia.

Dan bagiku, meskipun hanya dua bulan, aku berharap apa yang kami berikan untuk Jaboi dapat dijaga dan dilanjutkan. Aku percaya kalian bisa, kalian mampu, dan kalian berhak untuk maju.


*Tulisan ini aku dedikasikan untuk warga Jaboi, khususnya orang-orang yang pernah sangat dekat dan masih dekat denganku. Mungkin sekarang aku tidak lagi disana, tapi percayalah suatu saat aku akan pulang.

Cheers,

Flora

Sunday, February 5, 2017

Surabaya on My Perspective

On the side of Kanjeran Beach

Almost four days I stayed at Surabaya, the capital city of East Java. On my first day I stayed at The Life Hotels, Only a half hours from Surabaya Gubeng station. Perhaps, I’m just ‘a village girl’ lol, I really suprised seeing so many skyscrappers around me. That’s feel like “Oh My God, this town so fantastic like in a movie! I never dream to come here, but ya I’m here.” On my way to hotel, a gojek driver asked me, what’s the difference between Surabaya and Jogja? And yah I said like I seen before, Surabaya has so many skyscrapper and larger road than Jogja. It was 3 pm so I didn’t see traffic jam at that time.  After I had been arriving at Hotel, I got my room at 7th floor. Lucky me! I could saw the city over here. The hotel where I stayed, located in the middle of city so it was easy to move.
Unfortunately, I only stayed there once night. It doesn’t matter,bcause I prefer to stayed on my friends dorm. So, at second day, after I have checked out, I tried to found my friends dorm. Before gone, my boyfriend who stayed in Surabaya kindly borrowed me a motorcycle. Wuhuu lucky me again! (he had to worked so he couldn’t accompany me L ).
Trust me, Google maps is a worth application which your phone should have!!! Cause it helps me a lot! Almost one hours I have been searching my friends dorm. And being calm was a best choice, my friends dorm was soooooo far away for me. The sun shone so bright above my head, so I decided to took a rest and bought a food. Soto lamongan was my favorite and I found one in the side of road.


First weird things I found in Surabaya was the food. Probably this was usual for you guys as a local people in there, but for me it made my tongue tasted some strong thick soup from the Soto. It was different for me. And yups the price a little bit expensive tho.
Okay, shortly, I found my friends dorm. Ikha welcomed me warmly, her dorm located near wonokromo station, and it was so far from my hotel before.  I spend a half day just layed on her bed. You had to know that Surabaya was a hot city (it means the sun shone firmly, there was no cloud above the skies!) it can made your skin more darker than before, lol.   
Time to picked up my boyfriend at his office hahaha. Before gone, I have been searching his office, that’s right! Google maps helped me absolutely! Needed almost 45 minutes from wonokromo to gunung sari area (my bofriend’s office). I left Ikha’s dorm before the rain comes. A fact that I don’t know before, even the road was large, traffic jam happen in every street where I throught.
Suddenly the rain came and I had to use my raincoat. Unfortunatelyyyy guys, a much water flooded my way. That was disgusting, a water like chocolate milk flooded with noisy smell. I don’t like that actually.  
Okayh, Let me told you about my third day. I thought that was my first experience to travel alone, lol. I stared my trip to took Nuha at his office on Villa Bukit Mas, and you know guys, that place located on the west side of Surabaya and I was staying on the South side of Surabaya. Oke! Shortly, I’ve took Nuha and timed to me to continue my trip. My motorcycle rode fastly to Kanjeran Beach. It located on the East side of Surabaya, man! Such a struggle! But enjoyed a trip was my passion hahaa! I have rode almost one hours used google maps as always. Once things you should know when you drive ur vehicle was you should to obey the traffic sign. The weird things tho was I had to turn around when I found a intersection. You should do these! It a must boy! And for you who rode motorcycle don’t tried to pass th flyover or you gonna met a man who dressed green coat. I hated them actually!
After one hours on the road I found the Kanjeran beach which known dragon statue as their landmark. But poor me! It closed with Imlek so that atraction not opened for public L it’s okay I still enjoy the new Surabaya bridges! Was so fun over there!
Surabaya Bridge 
view from Surabaya Bridge

I decided to continue my trip to the Northeast of Surabaya, tried a longer bridge which connected Surabaya and Madura’s Island. People called it ‘Suramadu Bridge’.
And fyi, sometimes google maps doesn’t work better. It will brought you to strange area. Like on my way to Suramadu, I’ve been passed a slum area, I’ve seen a river with so many rubbish and had a green colour, you knowed guys, that was so smellll smell bad, bad for your nose!!! I was little bit scared, but I still keeped on my way. Ah finally I throught the longest bridge in Java and stand on Madura’s Island. ALONE! That was cool man! Feel the air blow your body hardly on the bridge. Wuhuuuw fantastic!!!
Suramadu Bridge

Not longer I was there, I directly went to my friends dorm in the North side of Surabaya, perak barat district. She was my best friend from high school and got her internship on there. After I met her, I continue to picked up my boyfriend at his office! Yah, that days I around Surabaya from south to west, west to east, east to north and back again to south! Was really tired day! However, that was great experience I’ve ever done! See ya guys on my next Journey!
Salute,
FloraSakti
  

Friday, February 3, 2017

A Journey to Surabaya with Economic Train


Do you ever expected to travel alone? Or went everywhere only with your instuition and you are  ready to take risks? Don’t care about what happen with you in your journey? Yes, I ever dreamt about it and I made that dream come true last week! In the end of my holiday, I decided to go to Surabaya by my own self! I don’t know why I choosed Surabaya to be my travel destination. But in my mind, Surabaya was an amazing place to be visited and I tried to see the capital city of the East Java. When I talked to my friends about my plan, they just laught and said “Surabaya don’t have any tourism spot, it only has mall and some skyscrapper! What do you search in there?”. So what’s wrong? I still can explore many spot in the suburb and improve my sense of traveling, lol.

A Beautiful scenery from my train!


                I prepared my trip two weeks before. Remember that I only had a little cost, so choosed economic train as my transportation to took me there was a good choice. The first thing you should do are bought the ticket, I bought my online ticket on PT. Kereta Api Indonesia But if you wanna buy on the spot, you just go to the station and buy them on the ticket counter one or two hours before the train comes. I prefer to bought online because I was afraid the ticket finished.

                There are many train will bring you to Surabaya from Jogja. I choosed Logawa’s Train. The Logawa’s Train is a train which began their route from Purwakarta and stop at Jogja in Yogyakarta station and Lempuyangan station. So, I took Lempuyangan station to stared my Journey! Honestly, that was my first time I went to long away place with Train! And I’m really excited with that!  And yeah, I only spend Rp 74.000,- cost from Lempuyangan station to Surabaya Gubeng station.

Logawa's Train


                The train departed on 8.55 so I had to be in station one hours before. Oh don’t forget to changed your online ticket codes with boarding pass ticket! That was important! And brought your identity card (like KTP, SIM, Paspord, etc,). You needed them when you entered train. And it will be checked in the train during the way.

The route and schedule of Logawa's Train (got it from : http://jadwalkeretaapijakarta.blogspot.co.id/)
                Economic train not really bad for me. It had an AC and a clean toilet. The difference between Bussines and economic train probably in comfortable seat. In the economic classes, they provided a long horizontal seat, it can be used by one till three passenger. There are 106 seat/carriage. The seat consist of A B C D E category. And I sat at 2B’s seat. Beside your seat there are two electrical plug so you can charger your phone (that’s why I love travel with train). Oh yasss, the steward will offer you some food or drink. You won’t feel hungry in train!

Little Bit crowded but I still enjoyed!

                At 14.53 I had arrived in Surabaya Gubeng station. It took almost six hours trip inside train from Lempuyangan station, Yogyakarta to Surabaya Gubeng station. But, you should know that was an amazing journey for me!! Beside I used train for my transportation, this journey is my first time I did solo traveling! I do really sophisticated with the service of PT kereta api Indonesia. Of course, I’m not doubt to use train for my transportation!!

Salute,

FloraSakti 

Tuesday, January 31, 2017

Cebar Cebur di Karst Tubing Surobayan Sedayu


“Mana ada wisata alam yang memacu adrenalin tapi tidak jauh-jauh dari kota Jogja?” Banyak orang mungkin tidak percaya dengan adanya wisata alam keren di dekat kota Jogja. Tidak selalu tentang budaya, sekarang Jogja memiliki banyak wisata alam yang menantang untuk dijamah.
                Bukan, bukan cave tubing atau susur gua dan tidak hanya susur sungai biasa. Karst Tubing Sedayu adalah wisata susur sungai yang dinding – dinding sungainya berasal dari batuan kapur atau dapat disebut karst. Dengan menggunakan pelampung berupa ban dan life jacket, wisatawan akan menyusuri sungai batu kapur di daerah Sedayu. Hebatnya lagi, wisata air ini hanya berjarak kurang lebih 19 kilometer dari kota Jogja.
                Bulan September lalu, saya dan ketiga teman kelana wisata memutuskan untuk memacu adrenalin kami dengan mencoba karst tubing ini. Bunderan Universitas Gadjah Mada menjadi titik kumpul kami sebelum melajukan sepeda motor menuju daerah Sedayu. Setelah semuanya berkumpul, berangkatlah kami berempat. Hanya membutuhkan waktu tidak kurang dari setengah jam melalui Ringroad Barat menuju jalan Wates, tibalah kami di Desa Argomulyo Kecamatan Sedayu, lokasi sungai berbatuan kapur tersebut. Tidak perlu takut tersesat atau kesasar sampai Purworejo, di pinggir jalan sudah ada plang penunjuk arahnya kok. Oh iya, Karst Tubing Sedayu ini juga bisa dicari di aplikasi Maps di ponselmu.
                Sampai di pintu masuk, kami disambut oleh baliho besar dengan foto orang – orang berpelampung ban yang nampak ceria. Kami segera meletakan sepeda motor di tempat parkir yang telah disediakan. Tempat parkirnya teduh banget dengan pohon – pohon rindang di sekelilingnya. Ada beberapa gazebo tempat bersantai yang sudah kelihatan dari tempat parkir. Bergegaslah kami menuju loket masuk. Dengan senyum yang ramah, mbak – mbak penjaga loket menawarkan paket karst tubing yang disediakan. Ada dua paket yang ditawarkan, paket pertama yaitu trek karst tubing dengan panjang sungai 900 meter dan membutuhkan waktu tempuh kurang lebih 30 menit. Paket pertama ini dikenakan biaya Rp 30.000,-/pax. Paket yang kedua adalah paket karst tubing dengan panjang sungai sejauh 1,4 kilometer dan membutuhkan waktu tempuh sekitar 50 menit, paket ini dikenakan biaya sebesar Rp 40.000,-/pax. Terhitung murah untuk olahraga air bernuansa alam yang dekat dengan kota Jogja.

foto oleh mas Sugeng, fotografer karst tubing

                Kami memutuskan menggunakan paket karst tubing yang kedua karena lebih panjang sungai yang disusuri akan semakin memacu adrenalin. Tidak lupa kami juga menggunakan jasa fotografi yang juga ditawarkan di sana. Hanya mengeluarkan kocek Rp 50.000,-/grup, kami sudah mendapatkan foto-foto berkualitas. Tidak hanya foto, jasa videografi juga tersedia loh, hanya Rp 75.000,-/grup dan liburanmu di karst tubing akan terdokumentasikan dengan luar biasa. Nah, satu grup disini maksimal 15 orang untuk sekali jalan. Beruntunglah kami hanya berempat dan lebih beruntung lagi, baru kami berempat yang datang esok pagi itu.
                Setelah bertransaksi ini dan itu dengan mbak resepsionis, kami diantar menuju titik keberangkatan. Di sana sudah tersedia berbagai perlengkapan keamanan dan bertumpuk – tumpuk ban dalam yang siap untuk digunakan. Tetiba kami disapa mas – mas paruh baya yang tidak lain tidak bukan adalah mas pemandu kami selama karst tubing. Beliau bernama mas Anto, pemuda lokal yang siap memandu kami menjelajah karst tubing Sedayu.

                “Sebelum memulai petualang kita, mari berdoa sesuai keyakinan masing – masing dan setelah itu akan saya berikan penjelasan singkat untuk memulai karst tubing di sini,” jelas mas Anto penuh semangat. Setelah berdoa dan briefing singkat, kami dipandu untuk berjalan ke lokasi nyemplung – nyemplung sekitar 10 menit. Nah itulah keistimewaan paket kedua. Berjalan kaki melewati rumah penduduk dan hamparan sawah di kiri jalan sungguh sangat mengasyikan. Selain pemanasan sebelum terjun di air, warga lokal yang kami temui juga tersenyum ramah sekali.

                Sampailah kami di titik pertama karst tubing. Setelah semua di air yang dingin dan segaaar, mas Anto memandu kami menuju rute tirai akar. Di sini, kami menyusuri sungai dengan akar – akar gantung yang indah yang bergelantungan di atas kami. Tangan dan kaki diajak untuk terus bergerak demi menjaga keseimbangan dan agar tetap mengikuti arus. Trek berikutnya adalah aliran datar, di trek ini kami diwajibkan menggunakan seluruh tenaga untuk balapan dengan teman lainnya. Setelah ngos – ngosan saling berkejaran kami dipandu menuju trek berikutnya yaitu luncuran. Tidak terlalu tinggi, hanya sekitar satu meter kami harus meluncur perorangan. Walaupun tidak tinggi, cukup membuat jantung berdebaran loh. Tapi tenang, para pemandu siap menjaga kok.


foto oleh mas Sugeng, fotografer karst tubing
foto oleh mas Sugeng, fotografer karst tubing

Masih ada beberapa trek lagi yang harus dilalui. Di trek dinding pantul, kita akan dipantul – pantulkan oleh dinding karst yang cukup sempit sampai bertemu dengan trek leher botol. Di trek leher botol arusnya tidak terlalu deras dan spot yang bagus untuk berfoto. Tentunya fotografer kami sudah siap dengan kameranya untuk mengabadikan petualangan kami. Di trek berikutnya yaitu lubuk kedung, kami bisa meloncat bebas dari ketinggian satu setengah meter dan terjun di air yang kedalamannya hampir tiga meter. Mendebarkan tapi juga kecanduan loh. Nah trek terakhir adalah arus liar, air sungai yang deras akan membawa kami menuju titik pemberhentian. Petualangan yang menyenangkan untuk mengusir jenuh dan penatnya aktivitas di Jogja.

                Setelah bersih – bersih badan, kami disuguhi makanan – makanan lokal yang enak banget. Pisang goreng, ketela rebus, ketela goreng dan teh panas membuat kami segar setelah tangan dan kaki pegal bermain air. Wisata air baru yang tidak akan menyesal untuk tidak mengunjunginya lagi.

Dimanapun kalian traveling, keep the place clean ya guyss!

Salute,
FloraSakti




Gunung Batur, Tiktok Satu Hari Saat Kuningan

Perjalanan ini sungguh perjalanan tak direncanakan. Pumpung libur dari internship, aku mengajak beberapa temanku di Bali untuk mendaki gunu...