Perjalanan ini sungguh perjalanan tak direncanakan. Pumpung libur dari
internship, aku mengajak beberapa temanku di Bali untuk mendaki gunung batur.
Gunung yang berada di Kintamani ini menarik perhatianku karena waktu pendakian
yang bisa ditempuh dengan singkat sehingga tidak mengganggu jam kerja
internshipku. Dan kebetulan salah satu temenku merupaka tour guide Gunung
Batur. Dia adalah Komang! Check his instagram here @ikomangsparsa.
Setelah ajak sana sini
akhirnya terkumpulah aku, Siti, Kiki, Mas Wiwid dan Komang! Yayy!
Kami berangkat sabtu malam dan berniat mendaki minggu subuh.
Sebelum berangkat, aku
benar-benar tidak notice kalau hari itu adalah Kuningan. Dan karena Komang
beragama hindu, kami bertanya apakah tidak apa-apa mendaki saat Kuningan? Dan dia
bilang tidak masalah karena dia bisa sekalian pulang ke kampung nya di
Kintamani.
Akhirnya berangkatlah kami ber empat, oh iya saat itu Siti tidak jadi
bergabung bersama kami karena kondisi pekerjaan yang tidak bisa ditinggal.
Kami berangkat pukul 9
malam dengan estimasi perjalanan Renon (Denpasar) ke Kintamani sekitar 2jam.
Sebelum berangkat kami membeli beberapa logistik untuk bekal kami di Gunung.
Aku tak membayangkan perjalanan Denpasar-Kintamani sangat sepi sama sekali
tidak ada kendaraan yang lewat. Ya, malam itu adalah malam kuningan.
Kami tiba di Kintamani
sekitar pukul setengah 12 malam dan langsung menuju Black Lava Hostel. Hostel
ini kami jadikan basecamp karena merupakan tempat Komang bekerja. Kami
beristirahat dan bersiap untuk summit ke puncak pukul 2 pagi. Kami pun
mulai berjalan menyusuri jalan setapak, sekitar 30 menit kami berjalan, kami
menemukan sebuah pura dan Komang meminta izin untuk beribadah sebentar.
Sepanjang perjalanan sangat gelap karena memang masih sangaat pagi buta.
Butuh dua jam perjalanan hingga sampailah kami di pos pendakian. Disitu kami
disambut teman Komang dan langsung di persilahkan untuk istirahat sambil
menunggu sunrise. Suprisingly, Komang ternyata membawa ikan mujaer dan
memasakannya untuk makan kami.
Selama perjalanan ditemani doggy-doggy lucu |
Matahari pun mulai menampakan sinarnya, pos kami berada di sisi timur
Gunung Batur sehingga kami bisa leluasa melihat pemandangan matahari terbit,
gunung agung dan danau kintamani yang sangat indah. Tentu saja sembari
menikmati ikan mujaer yang di tumis oleh Komang. Setelah puas foto-foto
sunrise kami melanjutkan mengitari Gunung Batur untuk menemukan puncak dan
kembali turun melewati jalur barat.
Waktu turun kabut sudah mulai menyelimuti jalanan sekitar kami, membuat
udara yang sejuk dan membuat rasa lelah kami hilang. Setelah sampai hostel kami
pun berkemas dan melanjutkan untuk berendam di To ya de vasa dekat dengan
hostel kami.
Biaya masuk saat itu
masih Rp 50.000/orang dan sewa handuk Rp 10.000.
Air panas di Toya De Vasa membuat relax otot otot kami setelah mendaki.
Setelah puas berendam, kami pun pulang ke Denpasar dengan hati yang gembira.
Cheers,
Flora