“Mana ada
wisata alam yang memacu adrenalin tapi tidak jauh-jauh dari kota Jogja?” Banyak
orang mungkin tidak percaya dengan adanya wisata alam keren di dekat kota
Jogja. Tidak selalu tentang budaya, sekarang Jogja memiliki banyak wisata alam
yang menantang untuk dijamah.
Bukan,
bukan cave tubing atau susur gua dan tidak hanya susur sungai biasa. Karst
Tubing Sedayu adalah wisata susur sungai yang dinding – dinding sungainya
berasal dari batuan kapur atau dapat disebut karst. Dengan menggunakan
pelampung berupa ban dan life jacket,
wisatawan akan menyusuri sungai batu kapur di daerah Sedayu. Hebatnya lagi,
wisata air ini hanya berjarak kurang lebih 19 kilometer dari kota Jogja.
Bulan
September lalu, saya dan ketiga teman kelana wisata memutuskan untuk memacu
adrenalin kami dengan mencoba karst tubing ini. Bunderan Universitas Gadjah
Mada menjadi titik kumpul kami sebelum melajukan sepeda motor menuju daerah
Sedayu. Setelah semuanya berkumpul, berangkatlah kami berempat. Hanya
membutuhkan waktu tidak kurang dari setengah jam melalui Ringroad Barat menuju
jalan Wates, tibalah kami di Desa Argomulyo Kecamatan Sedayu, lokasi sungai
berbatuan kapur tersebut. Tidak perlu takut tersesat atau kesasar sampai
Purworejo, di pinggir jalan sudah ada plang penunjuk arahnya kok. Oh iya, Karst
Tubing Sedayu ini juga bisa dicari di aplikasi Maps di ponselmu.
Sampai
di pintu masuk, kami disambut oleh baliho besar dengan foto orang – orang
berpelampung ban yang nampak ceria. Kami segera meletakan sepeda motor di
tempat parkir yang telah disediakan. Tempat parkirnya teduh banget dengan pohon
– pohon rindang di sekelilingnya. Ada beberapa gazebo tempat bersantai yang
sudah kelihatan dari tempat parkir. Bergegaslah kami menuju loket masuk. Dengan
senyum yang ramah, mbak – mbak penjaga loket menawarkan paket karst tubing yang
disediakan. Ada dua paket yang ditawarkan, paket pertama yaitu trek karst
tubing dengan panjang sungai 900 meter dan membutuhkan waktu tempuh kurang
lebih 30 menit. Paket pertama ini dikenakan biaya Rp 30.000,-/pax. Paket yang
kedua adalah paket karst tubing dengan panjang sungai sejauh 1,4 kilometer dan
membutuhkan waktu tempuh sekitar 50 menit, paket ini dikenakan biaya sebesar Rp
40.000,-/pax. Terhitung murah untuk olahraga air bernuansa alam yang dekat
dengan kota Jogja.
foto oleh mas Sugeng, fotografer karst tubing |
Setelah
bertransaksi ini dan itu dengan mbak resepsionis, kami diantar menuju titik
keberangkatan. Di sana sudah tersedia berbagai perlengkapan keamanan dan
bertumpuk – tumpuk ban dalam yang siap untuk digunakan. Tetiba kami disapa mas
– mas paruh baya yang tidak lain tidak bukan adalah mas pemandu kami selama
karst tubing. Beliau bernama mas Anto, pemuda lokal yang siap memandu kami
menjelajah karst tubing Sedayu.
“Sebelum memulai petualang kita, mari berdoa sesuai keyakinan masing – masing dan setelah itu akan saya berikan penjelasan singkat untuk memulai karst tubing di sini,” jelas mas Anto penuh semangat. Setelah berdoa dan briefing singkat, kami dipandu untuk berjalan ke lokasi nyemplung – nyemplung sekitar 10 menit. Nah itulah keistimewaan paket kedua. Berjalan kaki melewati rumah penduduk dan hamparan sawah di kiri jalan sungguh sangat mengasyikan. Selain pemanasan sebelum terjun di air, warga lokal yang kami temui juga tersenyum ramah sekali.
Sampailah kami di titik pertama karst tubing. Setelah semua di air yang dingin dan segaaar, mas Anto memandu kami menuju rute tirai akar. Di sini, kami menyusuri sungai dengan akar – akar gantung yang indah yang bergelantungan di atas kami. Tangan dan kaki diajak untuk terus bergerak demi menjaga keseimbangan dan agar tetap mengikuti arus. Trek berikutnya adalah aliran datar, di trek ini kami diwajibkan menggunakan seluruh tenaga untuk balapan dengan teman lainnya. Setelah ngos – ngosan saling berkejaran kami dipandu menuju trek berikutnya yaitu luncuran. Tidak terlalu tinggi, hanya sekitar satu meter kami harus meluncur perorangan. Walaupun tidak tinggi, cukup membuat jantung berdebaran loh. Tapi tenang, para pemandu siap menjaga kok.
foto oleh mas Sugeng, fotografer karst tubing |
foto oleh mas Sugeng, fotografer karst tubing |
Masih ada beberapa trek lagi yang harus dilalui. Di trek dinding pantul, kita akan dipantul – pantulkan oleh dinding karst yang cukup sempit sampai bertemu dengan trek leher botol. Di trek leher botol arusnya tidak terlalu deras dan spot yang bagus untuk berfoto. Tentunya fotografer kami sudah siap dengan kameranya untuk mengabadikan petualangan kami. Di trek berikutnya yaitu lubuk kedung, kami bisa meloncat bebas dari ketinggian satu setengah meter dan terjun di air yang kedalamannya hampir tiga meter. Mendebarkan tapi juga kecanduan loh. Nah trek terakhir adalah arus liar, air sungai yang deras akan membawa kami menuju titik pemberhentian. Petualangan yang menyenangkan untuk mengusir jenuh dan penatnya aktivitas di Jogja.
Setelah
bersih – bersih badan, kami disuguhi makanan – makanan lokal yang enak banget.
Pisang goreng, ketela rebus, ketela goreng dan teh panas membuat kami segar
setelah tangan dan kaki pegal bermain air. Wisata air baru yang tidak akan
menyesal untuk tidak mengunjunginya lagi.
Dimanapun kalian traveling, keep the place clean ya guyss!
Dimanapun kalian traveling, keep the place clean ya guyss!
Salute,
FloraSakti